Sengaja kali ini menulis tentang salah satu destinasi kuliner di Bandung, yaitu Rumah Makan Sambara. Lagi lagi, setiap pulang ke Bandung, kami pasti singgah disini, lokasinya tidak jauh dari Gedung Sate, yaitu di Jalan Trunojoyo, bisa diakses dari simpang Dago, Pasopati atau jalan Riau. Anda waga Bandung, sudah pernah kesana atau dari luar kota ingin mencari sajian khas Sunda? kalau masih bingung mencari lokasinya, tanya saja sama tukang parkir atau security disekitar jalan yang dilewati, mereka pasti tahu.
Uda dan Salsa nyobain wayang
Kakak dengan tangkasnya memainkan lagu yang biasa dimainkan di team drum band nya, dibantu salsa
Datang saja ke Sambara, dari luar mungkin terkesan restoran atau rumah makan mahal, karena penataan exterior maupun interior nya cukup bagus, baik dari layout, properties, accessories seperti taman dan juga lighting nya. Padahal secara rating harga rumah makan, ya tidak bedalah dengan rumah makan Padang harganya, murah kok, bukan promosi ya. Karena kami tidak ada hubungan apapun dengan restoran ini, hanya menulis saja semoga ada manfaatnya bagi pengunjung website kami.
Di rumah makan ini dilayani oleh pelayan yang menggunakan pakaian khas sunda, dan begitu masuk dengan ramah mereka akan mengiringi pelanggan masuk, ya… customer service is priority dan pasti akan berkesan. kemudian mereka akan menawarkan makanan ringan khas sunda seperti somay, kupat tahu, gorengan dsb.
Di rumah makan ini pengunjung memilih langsung menu nya, langsung ambil ayam, ikan atau daging, tahu tempe, lalapan dan sambalnya, kemudian tinggal dikasih ke pramusaji mau di goreng atau di bakar, terserah. untuk minumannya sangat beragam, sampai bandrek pun ada disini, semua khas sunda mereka sajikan.
Yang datang bersama keluarga dan anak anak, sebelum atau setelah makan anak anak bisa bermain disini, mau lari lari atau lihat ornamen ornamen khas sunda juga ada, sampai sampai angklung dan wayang golek pun ada disini. Yang datang untuk diskusi bisnis dengan rekananan atau relasi juga tempat ini cukup direkomendasikan, karena setiap kami ke Sambara pasti ada aja ketemu bisnismen atau bisniswomen yang duduk berlama lama hanya dengan tersisa minuman yang sudah habis hehehe.
salsa poto lagi ya
minusnya, toilet nya dari dulu kok mampet terus ya serta terlalu basah/becek..? dan kalau luar serta interior sudah sebagus itu, seharusnya toilet menjadi prioritas utama untuk perbaikan, dan juga harus dibuat lebih banyak toilet dengan kapasitas meja pengunjung yang disediakan sebanyak itu. Dan yang kedua, pelayan malah kebingungan ketika diminta kobokan/cuci tangan, walaupun sudah ada wastafel, ya pengunjung yang masih makan pakai tangan jangan dibikin ribet harus wara wiri ke wastafel yang jauh dibelakang untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
kunjungan oktober yang lalu, persis ketika Oma sedang di Bandung juga
— October 15, 2014