Vitamin E yang Rendah pada Ibu Hamil, Berisiko sebabkan Bayi Asma

Anak-anak yang berasal dari ibu yang kurang mengkonsumsi vitamin E selama kehamilannya dapat berisiko lebih tinggi memiliki anak terkena asma pada saat anak berusia 5 tahun, hasil penelitian terbaru.

Temuan ini adalah kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang juga dilakukan oleh tim yang sama. hasil temuannya didapatkan bahwa anak yang berusia 2 tahun dari ibu yang mengalami kadar vitamin E yang rendah saat hamil cenderung mengalami masalah bernafas berupa mengi (wheezing).

Dengan penemuan ini disimpulkan bahwa asupan vitamin E dianggap penting diberikan kepada ibu hamil, dikatakan pemimpin peneliti Dr. Graham Devereux, dari Department of Environmental and Occupational Medicine dari University of Aberdeen, Scotland.

Devereux dan timnya melaporkan temuan ini dalam berita September di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine.

Para ahli tersebut mempelajari sebanyak 1.250 wanita hamil dan anak yang lahir di Scotland antara tahun 1997 dan 1999.

Asupan makanan ibu hamil dinilai dan dihubungkan dengan riwayat kejadian asma, mengi dan masalah pernafasan lainnya. Informasi yang sama juga diperoleh dari wanita yang memiliki anak kurang dari 5 tahun.

Asupan makanan ibu hamil yang mengandung vitamin C, beta-caroten, magnesium, tembaga dan besitidak menunjukkan hubungan dengan risiko terjadinya mengi atau asma, tim peneliti tersebut menyebutkan.

Namun rendahnya asupan vitamin E selama kehamilan sangat berhubungan dengan kejadian asma perisiten, yang mulai tampak saat anak tersebut berusia 2 tahun dan berlanjut hingga setidaknya anak tersebut berusia 5 tahun.

Kenyataannya, anak yang lahir dari ibu yang asupan vitamin E nya kurang dari 20% cenderung mengalami asma hingga 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang ibunya selama hamil mengkonsumsi vitamin E diatas 20%.

Mereka juga menyebutkan ibu yang mengalami kekurangan vitamin E saat hamil, juga merisiko mengalami mengi persisten pada 5 tahun awal kehidupannya.

Para ahli tersebut menjelaskan bahwa diet atau asupan makanan yang diterima anak sampai usia 5 tahun tidak menimbulkan risiko asma.

Hal penting yang mereka tambahkan adalah bahwa udara pernafasan pada janin mengalami perkembangan saat berusia 16 minggu konsepsi, hal tersebut yang menjelaskan bahwa asupan makanan selama kehamilan, terutama pada masa kehamilan awal menentukan risiko terjadinya asma pada masa kanak-kanak.

Meskipun demikian, masih dibutuhkan penelitian yang lebih banyak lagi untuk menentukan bahwa vitamin E pada ibu hamil membantu mencegah terjadinya asma pada anak, Devereux mengatakan.

Vitamin E terkandung dalam berbagai jenis makanan dan minuman, seperti pada sayuran berwarna hijau, gandum, minyak sayur, daging dan ikan. Rata-rata kebutuhan perharinya sebenarnya dapat diperoleh dari makanan sehari-hari, bila kita mengkonsumsi diet menu seimbang, Devereux menjelaskan.

Selanjutnya mereka menjelaskan pula bahwa memang sudah menjadi keharusan bagi ibu hamil untuk makan makanan yang sehat tidak hanya makanan yang mengandung vitamin E.

copy paste? silahkan, tidak dilarang. Tapi minta tolong supaya dicantumkan link sumbernya, anda lebih keren.

— April 3, 2005

What Do You Think?

Thanks elo © 2018