TORCH merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksoplasma, rubella, citimegalovirus, dan herpes virus tipe satu, yang terjadi pada ibu hamil namun penanggung akibat paling besar adalah bayinya.
“Penyakit tersebut tidak menimbulkan gejala khas, namun diagnosa akan tampak jika dilakukan tes di laboratorium,” kata Dokter Komang Kari SpA, Di Sanur Bali, Sabtu.
Di hadapan peserta Simposium Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) VII, Kari menjelaskan, penyakit itu tidak tampak pada ibu hamil dan tidak membahayakan yang terinfeksi, tetapi justru janin yang menanggung akibatnya, sebab infeksi tersebut akan terjalur ke bayi lewat plasenta.
Menurut dokter spesialis anak RSUP Sanglah itu, Penyakit TORCH merupakan kumpulan infeksi oleh virus dan parasit seperti untuk toksoplasma yang terdapat pada hewan diantaranya anjing, kucing, dan burung.
“Gejala dari penyakit tersebut yang umum terjadi seperti panas, otot sakit, flu, batuk disertai dengan bintik-bintik merah pada badan,” katanya.
Dikatakan, gejala itu kelihatan sangat ringan, tidak diobati pun akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi pada bayi akan mengganggu kelangsungan pertumbuhannya.
“Jika terjadi pada trimetri pertama, ketika pada fase pembentukan organ tubuh, bisa menimbulkan keguguran janin,” paparnya.
Semakin awal infeksi dialami, maka tingkat kerusakan yang mungkin terjadi juga semakin berat, namun jika terjadi pada trimester ketiga maka akibatnya juga lebih ringan dibanding dengan pertama dan kedua.
“Ya, diperkirakan janin yang mengalami masalah kelainan bawaan, sekitar lima persen oleh TORCH tersebut,” ujarnya.
copy paste? silahkan, tidak dilarang. Tapi minta tolong supaya dicantumkan link sumbernya, anda lebih keren.