Ibu Anemia, Janin Taruhannya

Jangan anggap remeh gangguan ini. Lebih dari 60% ibu hamil di Indonesia ternyata mengalami anemia.

 

Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya, kadar hemoglobin dalam darah seseorang sekitar 12 g/100 ml. Bila kadar hemoglobin dalam darah berkisar 9-11 g/100 ml, penderita digolongkan anemia ringan. Sedangkan bila kadar hemoglobin 6-8 g/100 ml, berarti menderita anemia sedang. Kita bisa dimasukkan kelompok anemia berat bila kadar hemoglobin kurang dari 6 g/100 ml.

 

Sebenarnya, seberapa penting sih , kadar hemoglobin dalam darah?

Sangat penting. Sebab, jumlah kadar hemoglobin dalam setiap sel darah akan menentukan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Seperti kita tahu, oksigen diperlukan demi kelancaran seluruh fungsi organ tubuh.

 

Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya anemia?
Pertama, akibat kekurangan zat besi dan asam folat yang disebut anemia defisiensi besi. Selain itu bisa juga karena kekurangan asam folat dan vitamin B12 (anemia megaloblastik). Anemia bisa juga terjadi karena akibat sumsum tulang belakang yang kurang mampu membuat sel-sel darah baru (anemia hipoplastik), dan akibat penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya (anemia hemolitik). Dalam kehamilan, yang paling sering dijumpai adalah anemia defisiensi besi.

 

Mengapa ibu hamil mudah mengalami anemia?

Saat hamil, volume darah dalam tubuh meningkat sekitar 50%. Ini karena tubuh memerlukan tambahan darah untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi pertumbuhan janin.

Meningkatnya volume darah berarti meningkat pula jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah. Selama hamil, dibutuhkan zat besi sebanyak 800 mg, dimana 500 mg digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu sedang 300 mg untuk janin dan plasenta.

 

Apa akibatnya bagi ibu hamil?

Kemungkinan besar ia akan mengalami banyak gangguan, misalnya mudah pingsan, mudah mengalami keguguran, atau proses melahirkan yang berlangsung lama akibat kontraksi yang tidak bagus.

 

Bagaimana pula akibatnya bagi janin?
Kondisi anemia ibu hamil yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, lahir prematur, lahir dengan cadangan zat besi yang kurang, atau lahir dengan cacat bawaan.

 

Bagaimana ciri penderita anemia?

Kalau kekurangan kadar hemoglobin hanya sedikit , penderita hampir tidak menampakkan gejala. Tetapi bila kekurangannya cukup banyak, secara fisik penderita akan terlihat pucat terutama pada selaput lendir kelopak mata, bibir, juga kuku. Selain itu, tubuh terasa lesu, lemah, mudah lelah, sering menderita pusing disertai pandangan berkunang-kunang terutama ketika bangkit dari posisi duduk atau membungkuk. Konsentrasi pun jadi menurun.

 

Bisakah kondisi anemia diketahui sejak dini?

Bisa. Umumnya, pada pemeriksaan kehamilan pertama kali, dokter akan meminta Anda untuk melakukan periksa darah. Dari sinilah diketahui bagaimana kondisi Anda sebenarnya.

 

Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi anemia?

Sejak sebelum hamil hingga selama kehamilan, dianjurkan memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, asam folat juga vitamin B, seperti hati, daging, kuning telur, ikan teri, susu, dan kacang-kacangan seperti tempe dan susu kedelai, serta sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, dan katuk.

Selain itu, konsumsi juga jenis makanan yang mempermudah penyerapan zat besi, misalnya makanan yang mengandung vitamin C tinggi. Yang perlu dihindari adalah makanan/minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi, misalnya kopi serta teh.

copy paste? silahkan, tidak dilarang. Tapi minta tolong supaya dicantumkan link sumbernya, anda lebih keren.

— April 3, 2005

What Do You Think?

Thanks elo © 2018